.

Saturday, June 10, 2017

SIAPA PINGIN CEPAT DAPAT JODOH..? .


Dunia dan akherat - Kisah seorang wanita sudah berumur 30 tahun dan pencapaian karirnya dibilang luar biasa sukses. Masalah wajah dan juga penampilan pun ia sangat cantik. Namun, sampai saat itu ia tak kunjung menemukan pendamping hidup. Ini bisa jadi karena para lelaki tersebut merasa minder karena ia begitu sempurna.
.
Tak hanya soal duniawi, soal rohani wanita ini juga terbilang sangat baik. Ia sering mengikuti pengajian. Suatu ketika ia mendengarkan tausyiah tentang sedekah. Katanya, "ALLAH AKAN MEMBALAS DAN MELIPATGANDAKAN HARTA YANG DISEDEKAHKAN DENGAN BALASAN YANG BERLIPAT-LIPAT". Namun ia pun tak begitu mengharapkan dan tujuannya bersedekah memang murni untuk berbagi.
.
Hingga saat itu tiba. Ia melihat sebuah masjid di daerah Malang dalam tahap pembangunan. Sebuah tulisan cukup unik membuatku turun dari mobil dan mendekati seseorang yang tengah duduk di depan masjid. Di depan masjid itu tertulis, "Masjid dijual" bayangkan saja, masjid yang bisa dikatakan adalah rumah Allah, diperjualbelikan dengan mudahnya? Ia pun menghampiri panitia di masjid dan menanyakan maksud tulisan tersebut. Ternyata, maksud kalimat tersebut adalah 'menjual' bagian dari masjid untuk diwakafkan. Istilah singkatnya, kita 'diminta' keikhlasannya untuk bersedekah untuk pembangunan masjid tersebut.
.
Tanpa pikir panjang ia pun mengeluarkan sepuluh lembar uang seratus ribuan yang ada di dompet. Ia pun menitipkan salam dan doa agar jodohnya datang di saat yang tepat. Sebelumnya memang ia pernah mendengar kalimat ustadz di majelis taklim mengucapkan bahwa "BERSEDEKAH DAPAT MEMPERCEPAT DATANGNYA JODOH".
.
Tak lama kemudian tepatnya satu bulan sejak kejadian tersebut, tak cukup satu orang pemuda datang ke rumah untuk melamar gadis tersebut. Tiga orang pemuda yang tak hanya santun perangainya, tapi juga tampan datang untuk melamarnya. Ia pun kebingungan namun akhirnya ia memilih yang paling baik dari ketiganya.
.
SUBHANALLAH, wanita ini benar-benar merasakan buah sedekah. Bahwa, tak akan ada kesulitan di balik kebiasaan rutin bersedekah. Bersedekah tidak membuat miskin, tetapi justru menkayakan.
.
Semoga yang "bagikan" ulasan ini semua dosanya diampuni Allah, diangkat derajatnya, dikabulkan segala hajatnya dan mendapatkan pasangan yang sakinah serta anak yang sholeh/sholeha hingga bisa masuk surga melalui pintu mana saja yang dikehendaki. Aamiin ya Rabbal'alamiin.

“AZAB PEDIH UNTUK ORANG YANG TIDAK MAU DIAM PADA SAAT ADZAN DIKUMANDANGKAN”…

Dunia dan akherat - Sisakanlah sedikit waktu Anda untuk membaca ini.

Renungkanlah ini sejenak … mengapa banyak orang kelu lidahnya di saat kematian?
Kebanyakan orang yang nazak, saat hampir tiba ajalnya, tidak dapat berkata apa-apa …
.
Lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan ‘sakaratul maut’. Ini sebabnya adalah kebiasaan remeh kita yang sering tidak mendiamkan diri saat adzan
berkumandang.
.
Diriwayatkan sebuah hadist:
“Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya.”
.
Ini jelas menunjukkan, kita disarankan agar mendiamkan diri dan jangan berkata apa- apapun semasa azan berkumandang. Sebagai seorang Muslim, kita wajib menghormati azan.
Azan itu Banyak fadhilahnya (keuntungan).
.
Sebuah hadist shahih berbunyi :
“Seandainya mereka mengetahui apa yang terkandung dalam adzan dan barisan pertama (dalam shalat berjamaah), kemudian mereka tidak
mendapatinya kecuali dengan
cara mengundinya, pasti mereka
mengundinya” (Bukhari dan Muslim).
.
Jika terhadap lagu kebangsaan saja kita diajari agar berdiri tegak dan diamkan diri, mengapa ketika azan yang merupakan panggilan Allah,kita tidak mendiamkan diri? Itulah makanya, Allah mengkelukan lidahnya
saat sakaratul maut datang.
.
Kita takut dengan kelunya lidah ketika ajal hampir tiba dengan tidak sanggup mengucap kalimah “Lailahaillallah …”.
.
Padahal barangsiapa yang dapat
mengucapkan kalimah
ini ketika nyawanya akan dicabut
Allah, dengan izin- Nya Allah
menjanjikan masuk syurga.
.
Oleh karena itu, marilah kita sama- sama menghormati azan dan mohon kepada Allah supaya lidah ini tidak kelu ketika nyawa kita sedang dicabut

Friday, June 9, 2017

“Bagaimana menjaga amalan kita agar tidak rusak dan gugur”

Dunia dan akherat - Sebagaimana perkataan Imām Ibnul Qayyim rahimahullāh:

# Bukanlah perkara yang penting dengan banyaknya beramal.
Tetapi yang terpenting adalah menjaga amal kita agar tidak rusak dan tidak gugur.

Disana ada perkara-perkara yang hendaknya kita jauhi...karena perkara-perkara tersebut bisa merusak (menggugurkan) amalan kita, yaitu:_

1.Kufur dan syirik
Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan perjumpaan di hari akhirat, maka gugurlah amalan-amalan mereka, dan tidaklah mereka diberi balasan kecuali dengan apa yang telah mereka perbuat (al A’raf:174) dan juga firman Nya ” dan telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu, jika kamu berbuat syirik, niscaya gugurlah amalan-amalanmu dan tentulah kamu menjadi orang yang merugi ” (az Zumar: 65)

2. Murtad
Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala : ”Barangsiapa yang murtad diantara kalian dari agamanya kemudian mati dakan keadaan kafir, mereka itulah yang gugur amalan-amalannya di dunia dan akhirat, dan mereka adalah penghuni neraka serta kekal di dalamnya .” (Al Baqarah : 217)

3. Nifaq dan Riya’
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam” sesungguhnya dari yang saya takutkan terhadapmu adalah syirik kecil, yaitu riya “.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman (dalam sebuah hadits qudsi) pada hari kiamat, “Jika Allah memberi balasan kepada manusia dari amalan-amalan. Maka pergilah kalian kepada amalan yang kamu berbuat ria di dunia, maka lihatlah apakah kalian mendapatkan padanya pahala ” (dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan al Baghawi dari hadits Mahmud bin Labid dengan sanad shahih menurut syarat Imam Muslim)

4.Mengungkit-ngungkit pemberian
Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala ” Hai orang-orang yang beriman janganlah kalian gugurkan pahala shadaqah kalian dengan menyebut-nyebut (pemberian) dan menyakiti (hati penerima) (Al Baqarah : 264).

Dan dari Abu Umamah Radiyallahu ‘anhu berkata Nabi shalallahu ‘alahi wasallam bersabda: ” Tiga perkara yang Allah tidak akan terima penolakan dan penebusan yaitu orng yang durhaka kepada orang tua, pengungkit ngungkit pemberian dan orang yang mendustakan takdir“ (dikeluarkan oleh Ibnu Abi Ashim dan Thabrany dengan sanad hasan)

5. Mendustakan Takdir
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam “Kalau seandainya Allah mengadzab penduduk langit dan bumi niscaya dia akan mengadzabnya sedang Dia tidak sedikitpun berbuat dzalim terhadap mereka, dan seandainya Dia merahmati mereka niscaya rahmatNya lebih baik dari amalan amalan mereka. Seandainya seseorang menginfaqkan emas di jalan Allah sebesar Gunung Uhud, tidaklah Allah akan menerima infaq tersebut darimu sampai engkau beriman dengan takdir, dan ketahuilah bahwa apa yang (ditakdirkan) menimpamu tidak akan menyelisihimu, sedang apa yang (ditakdirkan) tidak menimpamu maka tida akan menimpamu, kalau seandainya engkau mati dalam keadaab mengimanai selalin ini (tidak beriman dengan takdir), niscaya engkau masuk neraka (Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah dan Ahmad, hadits ini shahih)

6. Meninggalkan shalat Ashr
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam : “Orang yang meluputkan dari shalat ashar maka seolah-olah dia kehilangan keluarga dan hartanya (yakni tinggal sendirian tanpa harta dan keluarga), (Dari hadits Ibnu Umar, mutafaq ‘alaihi), dan juga sabda beliau “Barangsiapa meninggalkan shalat ashr maka sungguh gugurlah amalannya ” (Bukhari dari hadits Buraidah)

7. At Ta’ly atas Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ” Sesungguhnya seseorang yang berkata, Allah tidak akan mengampuni terhadap si fulan, maka Allah berkata, Barangsiapa beranggapan atas-Ku bahwa Aku tidak akan mengampuni si fulan, maka sungguh Aku telah mengampuni si fulan, dan engkau telah menggugurkan amalanmu, atau sebagaimana beliau katakan (dikelurakan oleh Muslim dari hadtis Jundub bin Abdullah Radhiyallu anhu)

At Ta’ly atas Allah yaitu : berkata tentang Allah tanpa ilmu, menyepelekan luasnya rahmat Allah dan bersumpah bahwa Allah tidak akan mengampuni terhadap seseorang.

8.Menyelisihi Rasul shalallahu ‘alaihi wasallam baik ucapan maupun amalan
Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala : ” Hai orang-orang yang beriman janganlah kalian angkat suara-suaramu diatas suara Nabi dan jangan kalian mengeraskan suara kepadanya layaknya seorang diantara kalian terhadap yang lainnya, sehingga akan gugurlah amalan-amalan kalian dalam keadaan kalian tidak menyadari ” (Al Ahzab : 2).

Dan firman-Nya : ” Hai orang-orang beriman taatlah Allah dan Rasul-Nya dan jangan kalian gugurkan amalan-amalan kalian (Muhammad: 33)

9. Berbuat bid’ah dalam agama
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ” Barang siapa membuat perkara baru dalam urusan kami ini, sesuatu yang tidak ada petunjuk agama padanya, maka itu tertolak (Mutafaq ‘alaih dari hadtis Aisyah radhiyallahu ‘anha)
dalam riwayat Muslim disebutkan ” Barangsiapa beramal dengan amalan yang bukan perintah kami maka itu tertolak “

10. Melanggar Ketentuan-ketentuan Allah di waktu sepi
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ” Sungguh aku mengetahui sebuah kaum dari umatku, mereka datang pada hari kiamat dengan kebaikan semisal gunung putih, kemudian Allah jadikan seperti halnya debu yang berterbangan”, berkata Tsauban, ”Wahai Rasulullah, sifatkanlah tentang keadaan mereka kepada kami, dan supaya kami tidak termasuk dari mereka, dan sedang kami da;a, keadaan tidak memengetahui”, Beliau bersabda “Adapun mereka itu dari saudara kalian seagama, dan dari bangsa kalian, mereka mengambil bagian dari waktu malam sebagaimana juga kalian mengambilnya, akan tetapi mereka itu adalah sebuah kaum yang jika melewati larangan Allah mereka melanggarnya (Dikeluarkan oleh ibnu MAjah dari hadits Tsauban Radhiyallahu ‘anhu dan dishahihkan oleh al Mundziri dan Al Baushiri)

11. Gembira dan Bahagia dengan terbunuhnya seorang mukmin
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ” Barangsiapa membunuh seorang mukmin dan berharap akan terbunuhnya maka Allah tidak akan menerima darinya penolakan (adzab) ataupun penebusan . (dikelurkan oleh Abu Dawud dari hadits Ubadah bin shamit, hadits ini shahih).

12.Mendatangi dukun dan tukang ramal
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam : ”Barangsiapa mendatangi tukang ramal kemudian menanyakan tentang sesuatu, maka tidak diterima darinya shalat selama 40 hari (dikeluarkan oleh Muslim)
dan sabdanya ” Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian membenarkan apa yang dikatakan maka sungguh telah kafir kepada yang diturukan kepada Muhammad (Al Qur’an), (dikelurkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad, dari hadits Abu Hurairah, sahih)

13. Durhaka kepada kedua orang tua
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ”Tiga golongan yang Allah tidak akan terima dari mereka penolakan atau penebusan yaitu orang yang durhaka kepada kedua orang tua, pengungkit pemberian, dan pendusta takdir”

14.Pecandu Khamar
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ”Barangsiapa meminum khamar Allah tidak akan terima darinya shalat empat puluh hari, apabila dia taubat, maka Allah terima taubatnya, apabila dia kembali berbuat maka Allah tidak akan terima lagi shalatnya selama 40 hari, dan apabila dia taubat maka Allah tidak akan terima taubatnya, dan Allah akan memberinya minum dari sungai Khibal”, dikatakan kepadanya “wahai Abu Abdiraman , apa sungai khibal tersebut, dia berkata : yaitu sungai dari nanah penduduk neraka (dikeluarkan oleh Tirmidzi dari hadits Abdullah bin Umar, dan dia shahih)

15.Berkata dusta dan beramal dengannya
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya maka tidak ada kepentingan bagi Allah seseorang meninggalkan makan dan minumnya" (dikeluarkan oleh Bukhari)



Ya Allah yang membolak balikan hati tetapkanlah hati-hati kami atas agama Mu, dan janganlah Engkau palingkan kami meskipun hanya sekejap saja.

Banjir terparah Azab buat Tiongkok karena Larang Muslim untuk Puasa


Dunia dan akherat - Banjir yang melanda wilayah pusat dan selatan China sepanjang pekan ini telah menewaskan 128 orang dan 42 warga dinyatakan hilang.

Selain menelan korban jiwa, banjir ini juga menghancurkan lebih dari 41 ribu rumah dan lebih dari 1,9 juta hektar lahan pertanian hingga diperkirakan menyebabkan kerugian ekonomi sampai 38 miliar yuan, setara Rp74,9 triliun.

Banjir besar ini disebabkan hujan deras yang membuat Sungai Yangtze meluap. Diperkirakan 1,3 juta penduduk China yang tinggal di pinggiran sungai terpanjang di China itu harus mengungsi.

Kantor berita China, Xinhua, melaporkan bahwa hingga kini masih belum bisa diperkirakan dampak banjir terhadap hasil panen musim panas.

Tak hanya itu, banjir ini juga menewaskan banyak hewan. Di Anhui, banjir ini mematikan sekitar 7.100 babi, 215 banteng, dan 5,14 juta unggas.

Di Provinsi Hunan, hujan dan banjir menyebabkan lebih dari 100 kereta berhenti beroperasi atau memutar arah sejak Minggu (3/7) malam.

Di salah satu kota di Hunan, sekitar tiga ton bahan bakar dan diesel tumpah dari stasiun pengisian bahan bakar sehingga mencemari air yang kemudian mengalir ke sungai.

El Nino juga pernah menyebabkan banjir terparah dalam 20 tahun terakhir, yaitu ketika 4000 tewas karena banjir Sungai Yangtze pada 1998 silam.

Apakah ini Azab Allah Untuk Negara China yang Melarang Umat Muslim Berpuasa Di Bulan Ramadhan ?

“Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras”. (Hud: 102)

Pada saat ini orang zalim tidak diberi ampun lagi. Kesempatan untuk perbaikan sudah ditutup. Azab Allah segera turun terhadap si zalim. Dan bentuk azabnya sangat dahsyad, tidak terbayangkan oleh siapapun.

Thursday, June 8, 2017

Perjalanan Manusia di Liang Kubur.

Dunia dan Akherat - “Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari (siksaan)nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih kejam.” 
(HR. Tirmidzi, beliau berkata, “hasan gharib”. Syaikh al-Albani menghasankannya dalam Misykah al-Mashabih)

Bagaimanakah perjalanan seseorang jika ia telah masuk di alam kubur?

Hadits panjang al-Bara’ bin ‘Azib yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh Imam al-Hakim dan Syaikh al-Albani menceritakan perjalanan para manusia di alam kuburnya:

Suatu hari kami mengantarkan jenazah salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari golongan Anshar. Sesampainya di perkuburan, liang lahad masih digali. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun duduk (menanti) dan kami juga duduk terdiam di sekitarnya seakan-akan di atas kepala kami ada burung gagak yang hinggap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memainkan sepotong dahan di tangannya ke tanah, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda, “Mohonlah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur!” Beliau ulangi perintah ini dua atau tiga kali.

Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seandainya seorang yang beriman sudah tidak lagi menginginkan dunia dan telah mengharapkan akhirat (sakaratul maut), turunlah dari langit para malaikat yang bermuka cerah secerah sinar matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga lalu duduk di sekeliling mukmin tersebut sejauh mata memandang. Setelah itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan mengambil posisi di arah kepala mukmin tersebut. Malaikat pencabut nyawa itu berkata, ‘Wahai nyawa yang mulia keluarlah engkau untuk menjemput ampunan Allah dan keridhaan-Nya’. Maka nyawa itu (dengan mudahnya) keluar dari tubuh mukmin tersebut seperti lancarnya air yang mengalir dari mulut sebuah kendil. Lalu nyawa tersebut diambil oleh malaikat pencabut nyawa dan dalam sekejap mata diserahkan kepada para malaikat yang berwajah cerah tadi lalu dibungkus dengan kafan surga dan diberi wewangian darinya pula. Hingga terciumlah bau harum seharum wewangian yang paling harum di muka bumi.

Kemudian nyawa yang telah dikafani itu diangkat ke langit. Setiap melewati sekelompok malaikat di langit mereka bertanya, ‘Nyawa siapakah yang amat mulia itu?’ ‘Ini adalah nyawa fulan bin fulan’, jawab para malaikat yang mengawalnya dengan menyebutkan namanya yang terbaik ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia mereka meminta izin untuk memasukinya, lalu diizinkan. Maka seluruh malaikat yang ada di langit itu ikut mengantarkannya menuju langit berikutnya. Hingga mereka sampai di langit ketujuh. Di sanalah Allah berfirman, ‘Tulislah nama hambaku ini di dalam kitab ‘Iliyyin. Lalu kembalikanlah ia ke (jasadnya di) bumi, karena darinyalah Aku ciptakan mereka (para manusia), dan kepadanyalah Aku akan kembalikan, serta darinyalah mereka akan Ku bangkitkan.’

Lalu nyawa tersebut dikembalikan ke jasadnya di dunia. Lantas datanglah dua orang malaikat yang memerintahkannya untuk duduk. Mereka berdua bertanya, ‘Siapakah rabbmu?’, ‘Rabbku adalah Allah’ jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, ‘Apakah agamamu?’, ‘Agamaku Islam’ sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?’ “Beliau adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam” jawabnya. ‘Dari mana engkau tahu?’ tanya mereka berdua. ‘Aku membaca Al-Qur’an lalu aku mengimaninya dan mempercayainya’. Tiba-tiba terdengarlah suara dari langit yang menyeru, ‘(Jawaban) hamba-Ku benar! Maka hamparkanlah surga baginya, berilah dia pakaian darinya lalu bukakanlah pintu ke arahnya’. Maka menghembuslah angin segar dan harumnya surga (memasuki kuburannya) lalu kuburannya diluaskan sepanjang mata memandang.

Saat itu datanglah seorang (pemuda asing) yang amat tampan memakai pakaian yang sangat indah dan berbau harum sekali, seraya berkata, ‘Bergembiralah, inilah hari yang telah dijanjikan dulu bagimu’. Mukmin tadi bertanya, ‘Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kebaikan’. ‘Aku adalah amal salehmu’ jawabnya. Si mukmin tadi pun berkata, ‘Wahai Rabbku (segerakanlah datangnya) hari kiamat, karena aku ingin bertemu dengan keluarga dan hartaku.

Adapun orang kafir, di saat dia dalam keadaan tidak mengharapkan akhirat dan masih menginginkan (keindahan) duniawi, turunlah dari langit malaikat yang bermuka hitam sambil membawa kain mori kasar. Lalu mereka duduk di sekelilingnya. Saat itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan duduk di arah kepalanya seraya berkata, ‘Wahai nyawa yang hina keluarlah dan jemputlah kemurkaan dan kemarahan Allah!’. Maka nyawa orang kafir tadi ‘berlarian’ di sekujur tubuhnya. Maka malaikat pencabut nyawa tadi mencabut nyawa tersebut (dengan paksa), sebagaimana seseorang yang menarik besi beruji yang menempel di kapas basah. Begitu nyawa tersebut sudah berada di tangan malaikat pencabut nyawa, sekejap mata diambil oleh para malaikat bermuka hitam yang ada di sekelilingnya, lalu nyawa tadi segera dibungkus dengan kain mori kasar. Tiba-tiba terciumlah bau busuk sebusuk bangkai yang paling busuk di muka bumi.

Lalu nyawa tadi dibawa ke langit. Setiap mereka melewati segerombolan malaikat mereka selalu ditanya, ‘Nyawa siapakah yang amat hina ini?’, ‘Ini adalah nyawa fulan bin fulan’ jawab mereka dengan namanya yang terburuk ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia, mereka minta izin untuk memasukinya, namun tidak diizinkan.

Kemudian nyawa tadi dikembalikan ke jasadnya, hingga datanglah dua orang malaikat yang mendudukannya seraya bertanya, ‘Siapakah rabbmu?’, ‘Hah hah… aku tidak tahu’ jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, ‘Apakah agamamu?’ “Hah hah… aku tidak tahu’ sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?’ “Hah hah… aku tidak tahu’ jawabnya. Saat itu terdengar seruan dari langit, ‘Hamba-Ku telah berdusta! Hamparkan neraka baginya dan bukakan pintu ke arahnya’. Maka hawa panas dan bau busuk neraka pun bertiup ke dalam kuburannya. Lalu kuburannya di ‘press’ (oleh Allah) hingga tulang belulangnya (pecah dan) menancap satu sama lainnya.

Tiba-tiba datanglah seorang yang bermuka amat buruk memakai pakaian kotor dan berbau sangat busuk, seraya berkata, ‘Aku datang membawa kabar buruk untukmu, hari ini adalah hari yang telah dijanjikan bagimu’. Orang kafir itu seraya bertanya, ‘Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kesialan!’, ‘Aku adalah dosa-dosamu’ jawabnya. ‘Wahai Rabbku, janganlah engkau datangkan hari kiamat’ seru orang kafir tadi. 
(HR. Ahmad dalam Al-Musnad (XXX/499-503) dan dishahihkan oleh al-Hakim dalam Al-Mustadrak (I/39) dan al-Albani dalam Ahkamul Janaiz hal. 156).

Ya Rabb
Ampunilah segala dosa-dosa kami, berikanlah kepada kami kebahagiaan di dunia dan kesejah teraan di akherat, dan kumpulkanlah kami dengan orang-orang sholeh Aamiin.

Wednesday, June 7, 2017

IBUU .. ampuni aku jangan jadikan aku anak durhaka

Dunia dan Akherat - Sepasang suami isteri yg hidupnya cukup kaya masuk rumah dan mereka dapati ruang makan yg kotor dan tercium bau pesing.
*Sementara di sudut meja makan nampak seorang wanita tua sedang berusaha keras untuk bisa menyapu kotoran didekatnya.*

Si suami dengan suara keras dan membentak wanita tua itu.
Suami: Ini pasti ulah ibu, kan?
Ibu ngompol lagi di lantai ya? Liat tuh, meja kotor dgn makanan yg tercecer, lantai juga kotor (dg marah dan geram) Waduuh, ibu...ibu! Ini rumah atau gudang sih ?

Istri : Sudahlah pak, jgn bentak ibu seperti itu, kasian, ibu kan sudah tua
Suami: Tidak bisa begini terus menerus. Kalau tiba² ada tamu yg datang, apa jadinya? Sebaiknya besok kita bawa ibu ke panti jompo. Saya akan bawa kesana !
Istri: Jangan pak. Itu kan ibumu juga, masa sih dibawa ke panti jompo pak?

Akhirnya benar bahwa wanita tua itu dibawa ke panti jompo juga.
Dan setelah ibu tua itu dibawa ke panti jompo, si suami mulai membenahi kamar ibunya.
Pada saat itu ditemukan sebuah buku lusuh dgn kertas yg agak kuning kusam dibawah kasur.
Dia tertarik krn koq ada foto dirinya saat kecil dan remaja, di halaman depan bertuliskan judul buku :
*"Putraku adalah buah hatiku"*

Dia duduk dan mulai membaca tulisan ibunya itu.
Diawali hari dan tgl lahir dia. "Aku melahirkan putra, biar terasa sakit dan mandi darah, aku bangga, bisa punya anak"
Ya, aku bangga bisa berjuang tanpa suami yg telah berpulang mendahuluiku. Aku rawat dgn cinta, aku besarkan dgn kasih sayang, aku sekolahkan dgn airmata, aku hidupi dia dgn cucuran keringat.

Kuingat, ketika kubawa ke klinik utk imunisasi, diatas angkot, dia menangis lalu kubuka kancing blus dan kususui dia, aku tak malu, bahkan tiba² dia kencingi aku dan bajuku basah oleh kencingnya tp biarlah aku sangat senang. Tiba² dia batuk kecil, muntah dan membasahi rokku. Hari itu terasa indah sekali bagiku, biarpun aku basah oleh kencing dan muntahannya, aku tersenyum bahagia dan bangga sekali.
Kejadian itu terulang beberapa X. Aku tak peduli apa kata org diatas angkot, asalkan putraku bertumbuh sehat. Itu yg lebih utama bagiku.

Sambil membaca, airmata si bapak (anaknya)  mulai meleleh turun, hati terasa perih, dada sesak.
Tiba² dia berteriak keras, meraung "Ibuuu...ibuu.."!! Sambil berdiri, setengah berlari ke garasi.

Istrinya kaget melihat ulah suaminya dan bertanya : "Kenapa pak, ada apa?"
Terisak dia jawab : "Aku hrs bawa kembali ibuku pulang kerumah ini".
Tiba² telpon berdering, diterima istrinya, lalu.... :
"Mohon ibu dan pak segra dtg di panti jompo sekarang ya"

Mereka buru² ke panti, saat masuk, nampak tubuh wanita tua si ibu sedang diperiksa oleh dokter.
Si suami bertriak histeris sambil menangis "Ibuuu"! Ibunya sdh lemah skl dan berusaha memeluk kepala anaknya seraya berbisik sendu "Anakku...ibu bangga punya kamu, seluruh cinta kasih ibu hanya buat kamu, nak...Maafkan ibu, i...ibu sa...yang..sekali padamu!" Sang ibupun meninggal.

Anaknya meraung keras menangis "Ibuu....ibuu.... aku minta ampun buu.... aku durhaka sama ibuu.. ampun...ampuni aku bu. Ibuu...jangan tinggalkan aku bu. Anak macam apa aku ini, ampuni aku buu.."

Sahabatku, masih adakah ibu dan ayah disisimu? Syukurilah ! Nilai apa yg terbersit dari kisah ini? Ingatlah Sahabatku :
> kegeraman mengantar kita "memeluk dosa"
> tindakan bodoh, membuat kita "merangkul durhaka"
> sikap ego, mendorong kita "mendekap nista"
> sesal yg terlambat, menarik kita "bergelimang keperihan" 

*Semoga Allah SWT selalu membimbing kita  semua* untuk................ .

*Berpikirlah arif, bertindak dgn bijak, berucaplah dg teduh , tenang srta hidup dg penuh hikmat & kedamaian*

*Mari kita gunakan bulan Ramadhan ini untuk menambah amal ibadah kita*

Aamiiin
Wassalam

7 Ayat Alquran yang bisa bikin kaya kalau di amalkan

Dunia dan Akherat - Di dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang membahas tentang rezeki dan cara mendapatkan rezeki dari Allah SWT. Berikut 7 Ayat Al Quran yang Bisa Membuat Kaya Jika Diamalkan yang telah disusun oleh Quran Cordoba :
1. Quran Surat Ar-Ra’d:11

Allah SWT berfirman :

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ (١١

“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S. Ar-Ra’d:11)

Tafsir Surat Ar-Ra’d ayat 11 ini sebagai berikut :

Allah tidak akan mengubah keadaan mereka, selama mereka tidak mengubah sebab-sebab kemunduran mereka. Ada pula yang menafsirkan, bahwa Allah tidak akan mencabut nikmat yang diberikan-Nya, sampai mereka mengubah keadaan diri mereka, seperti dari iman kepada kekafiran, dari taat kepada maksiat dan dari syukur kepada kufur. Demikian pula apabila hamba mengubah keadaan diri mereka dari maksiat kepada taat, maka Allah akan mengubah keadaanya dari sengsara kepada kebahagiaan.

Dengan mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik maka Allah SWT akan mendatangkan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Merubah diri yang tadinya kufur menjadi taat adalah pondasi awal untuk meraih rezeki. Dengan adanya niat dan usaha untuk merubah diri, pasti Allah SWT akan memudahkan kita untuk berubah ke arah yang lebih baik.

2. Quran Surat Al-Baqarah:216

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (٢١٦

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Tetapi boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh Jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. ” (Q.S. Al-Baqarah:216)

Seseorang yang mendapatkan sesuatu hal yang tidak sesuai dengan harapan pasti akan kecewa. Padahal kita tidak tahu apakah sesuatu itu sebenarnya baik atau buruk bagi kita. Berbaiksangkalah kepada Allah SWT karena hanya Dia lah yang tahu mana yang baik dan mana yang buruk bagi kita. Sesuai dengan surat Al Baqarah ayat 216 di atas bahwa kita tidak boleh membenci sesuatu hal, bisa jadi Allah sedang memberikan jalan keluar dari masalah-masalah yang sedang kita hadapi.
Jika kita mengamalkan ayat ini dalam berusaha, insyaallah kita tidak mudah putus asa dan selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Segala hasil yang kita dapatkan akan disyukuri dengan sepenuh hati sembari bersabar dan berharap yang terbaik pasti datang dari Allah SWT.

3. Quran Surat Al-Baqarah: 286

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (٢٨٦

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau membebani Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Ma’afkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”

Jelas dalam ayat diatas bahwa Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Yakinlah jika kita berpikir tidak
sanggup,maka itu hanya anggapan kita saja. Kita pasti sanggup apabila menyanggupinya. Jangan kalah oleh pikiran negatif yang dengan mudah mengatakan tidak sanggup untuk berusaha dan menjadi kaya.

Dengan mengamalkan ayat ini, seseorang yang berusaha dengan sungguh-sungguh selalu mempunyai pikiran positif bahwa apa yang menjadi bebannya adalah beban yang sesuai dengan kesanggupannya. Dengan semangat ini segala macam urusan dan beban akan terasa ringan dan mudah untuk melaluinya.

4. Quran Surat Al-Insyirah: 5 – 6

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٥) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٦)

“5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. 6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan“.

Tafsir surat Al-Insyirah ayat 5-6 :

Ini merupakan kabar gembira untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu bahwa setiap kali Beliau mendapatkan kesulitan, maka Beliau akan mendapatkan kemudahan setelahnya, dan bahwa betapa pun besar kesusahan yang Beliau alami, maka setelahnya Beliau akan merasakan kemudahan.

Oleh karena itu, sebelumnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merasakan kesulitan dan penderitaan dari orang-orang kafir, selanjutnya Beliau mendapatkan kemudahan dengan diberi-Nya kemenangan atas mereka.

Dengan mengamalkan kedua ayat diatas kita yakin bahwa sesuatu itu diciptakan berpasang-pasangan oleh Allah SWT. Begitu juga dengan kesulitan yang berpasangan dengan kemudahan. Seseorang yang menghadapi kesulitan dengan sabar dan penuh harapan Allah SWT sesuai dengan ayat diatas pasti akan mendatangkan kemudahan. Setiap usaha yang ditempuh dengan penuh sabar dan harap pasti akan membuahkan hasil.

Seseorang yang menghindari kesulitan dia tidak akan mendapatkan kemudahan. Jika kita berharap sesorang yang mengatasi kesulitan,maka orang lain lah yang mendapatkan kemudahan. Kita tidak akan mendapatkan kemudahan dari kematangan, keterampilan, dan pengalaman yang didapatkan. Perhatikan ayat ke-6, ada kata “sesungguhnya”, artinya sebuah penguatan atau penegasan akan kalimat sebelumnya.

5. Quran Surat Ath-Thalaq: 2-3

فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِنْكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ذَلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (٢) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (٣

” 2. Maka apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujuklah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. 3. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”

Dalam ayat ke 2 surat Ath-Thalaq Allah SWT akan membukakan jalan keluar bagi orang-orang yang bertakwa. Tafsir ayat ini adalah sebagai berikut :

Maka orang yang bertakwa kepada Allah dan mengutamakan keridhaan Allah dalam semua keadaannya, Allah Subhaanahu wa Ta’aala akan membalasnya di dunia dan akhirat. Di antara sekian balasannya adalah Allah Subhaanahu wa Ta’aala berikan jalan keluar dari setiap kesulitan dan kesempitan. Sebagaimana orang yang bertakwa kepada Allah, akan dibukakan jalan keluar baginya, maka orang yang tidak bertakwa kepada Allah, akan terjatuh ke dalam kesempitan, beban dan belenggu yang sulit keluar dan lolos darinya.

Digunakan talak sebagai contohnya, karena jika seorang tidak bertakwa kepada Allah dalam masalah talak, misalnya ia menjatuhkan talak dengan cara yang diharamkan seperti langsung tiga kali, maka ia tentu akan menyesal dengan penyesalan yang tidak mungkin dapat dikejar lagi.

Sedangkan dalam ayat ke 3 surat Ath-Thalaq Allah SWT akan mencukupkan keperluannya dan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka kepada orang yang bertawakkal.
Kedua ayat ini memiliki perintah dari Allah SWT yaitu bertakwa dan bertawakkal. Dengan mengamalkan perintah pada ayat ini insyaallah kita tidak takut lagi akan kehabisan harta dan tidak takut lagi menghadapi kesulitan. Sesuai dengan janji Allah pada ayat diatas rezeki akan dicukupkan dan dibukakan jalan keluar dari kesulitan serta masalah yang sedang kita hadapi.